Museum Balanga adalah museum yang berlokasi di Kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Museum Balanga berlokasi di Jalan Tjilik Riwut, hanya sekitar 2,5 km dari Bundaran Besar. Jika anda tidak menggunakan kendaraan pribadi, dengan transportasi umum juga sangat mudah.
Hari ini saya dan teman – teman tepatnya bersama Windi Elpanto (Barut), Rhia Restianty Rinjani (Bukit Rawi) berencana untuk berwisata ke Museum Balanga, sebagai putra – putri dari daerah sudah semestinya musti tahu sejarah dan adat istiadat Kalimantan Tengah dan Provinsi Palangkaraya ditambah lagi tinggal berdomisisli di Palangkaraya tentu harus pernah mengunjungi Museum Balanga.
Sangat mudah kami menemukan Museum Balanga, kesan waktu pertama kali masuk adalah sepi tanpa pengunjung satu pun. Bisa dibilang kami adalah pengunjung satu-satunya saat itu. Petugas museum pun sepertinya santai-santai karena tidak ada pengunjung satu pun. Ditemani petugas museum kami siap menjajah museum satu-satunya di Palangkaraya. Museum benar-benar terasa sedikit menyeramkan karena sunyi senyap dan hanya ada kami dan petugas saja.
Keberadaan Museum Balanga memang belum banyak diketahui oleh publik. Bahkan masyarakat Kalteng sendiri banyak yang masih belum mengetahui keberadaan museum ini, padahal museum ini ada sejak 1973. Didirikan oleh Pemda Kalteng mulanya sebagai museum daerah. Seiring dengan kebijakan pemerintah pusat bahwa setiap provinsi memiliki museum yang menampilkan keunikan kebudayaan dan kekayaan alam setempat, maka pada tahun 1990 Museum Balanga menjadi museum provinsi.
Museum Balanga memiliki berbagai jenis koleksi hasil kebudayaan material (benda budaya) yang dikelompokan menjadi koleksi ethnografi, historika, arkeologi, keramologika, numismatika & heraldika. Sementara benda alam dikelompokan menjadi koleksi biologika dan geologika. Koleksi museum tersebut sebagian dipajang di 2 gedung sebagai pameran tetap, selebihnya ditata di gundang koleksi.
Ketika anda memasuki ruang pameran maka anda akan merasakan suasana kehidupan tradisional suku Dayak. Koleksi ditata berdasarkan daur hidup, dimulai dari peralatan upacara fase kelahiran, perkawinan dan terakhir kematian. Pemandu tak akan lupa menceritakan kepada anda tentang keunikan upacara Tiwah. Di sini anda akan melihat keunikan senjata tradisional seperti Sumpit, Duhung, Mandau, miniatur rumah panjang yang disebut Betang, alat pengundang ikan yang disebut Mihing, patung Sapundu danHampatung Karuhei, jimat Penyang, aneka barang kuningan, aneka tempayan keramik asal Cina dari dinasti Ming dan Ching yang disebut Balanga dan piring Malawen. Masih banyak lagi koleksi unik lainnya.
Museum Balanga juga menerima sekitar seribu buah senjata sitaan yang digunakan saat konflk etnis di Sampit tahun 2001 sebagai koleksi historika.
Museum Balanga melayani kunjungan perorangan maupun rombongan pada saat jam kerja, yakni :
- Senin-Kamis : 07.00 – 14.00
- Jumat : 07.00-10.30
- Sabtu : 07.00-2.30
Filed under: Ampah, Anak Bartim, Artikel, Bloggerampah, Lingkungan, Mata Kuliah, Pendidikan, Poltekkes Palangkaraya | Tagged: AMPAH, Ampah Kalteng, Artikel, Bloggerampah, Candra Birawa, DUSUN TENGAH, Dusun Tengah Ampah, duta, duta anti narkoba, gudep 277-278, Kalimantan Tengah, Kalteng, kemah, kemenkes, Kemenkes II, Kemnaskes II, keperawatan, kesehatan, Kota Ampah, Kota Cantik, mata kuliah, museum, museum balang, museum balang palangka, museum balang tjilik riwut, museum balanga kalteng, museum balanga palangkaraya, museum balanga palangkaraya kalteng, museum balanga paray, museum kalteng, museum palangkaraya, museum pky, nurse kit, palangkaraya, Palangkaraya Poltekkes, Pendidikan, Pengetahuan, perawatan luka, Personal hygiene, PLK, poltekes, Poltekes | Ditandai: AMPAH, poltekkes, poltekkes palangkaraya, Poltekkes Palangkaraya | Ditandai: alat perawat, Poltekkes Paray, Poltekkes PLK, Pramuka Kalteng, Pramuka Palangkaraya, Pramuka Poltekkes, Semarang, seteril, sterilisasi, sterilisator |
Saudara Bri mari kita pertahankan Budaya Kalimantan Tengah kita 🙂 Mulai dari diri kita sendiri yang memulainya.