Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Penyebab pemanasan global
Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer
Efek Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer
Prosesnya :
Dampak pemanasan global
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
2. Suhu global cenderung meningkat
3. Gangguan ekologis
4. Dampak sosial dan politik
Pengendalian pemanasan global
Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, tetapi tidak melepas karbon dioksida sama sekali.
“SO, SAFE YOUR EART” From GLOBAL WARMING”
Preventing is the better than curing
Sumber :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Penalaah Luar
- Global Warming Information from the Ocean & Climate Change Institute, Woods Hole Oceanographic Institution
- Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
- [1] Draft of 4th IPCC Report 2007 (news story)
- IPCC Third Assessment Report dipublikasikan 2001
- Climate Change 2001: Working Group II: Impacts, Adaptation and Vulnerability
- A summary of the above IPCC report – oleh GreenFacts
- NASA’s Global Hydrology and Climate Center
- Mauna Loa Observatory, Hawaii – Hasil pengukuran terakhir CO2
- Peta dan grafik pemanasan global dari Program Lingkunag PBB GRID-Arendal
- NOAA’s Global Warming FAQ
- RealClimate – Blog para ilmuan tentang iklim
- National Center for Atmospheric Research – Penelitian NCAR tentang perubahan iklim
- Potsdam Institute for Climate Impact Research
- Pew Center on Global Climate Change — ilmu dasar
- NOAA ESRL Global Monitoring Division
- Global Warming Site, U.S. Environmental Protection Agency
- Final Report of U.S. Climate Change Science Program
- Melting lakes in Siberia emit greenhouse gas
- Danish National Space Centre: SKY Experiment
- Climate Change: Discovery of Global Warming
- IPCC report Climate Change 2007: The Physical Science Basis, Feb 2007
- Apa Kata PBB & Tokoh PBB Tentang Pemanasan Global: Solusi Terbaik Pemanasan Global
Filed under: Bloggerampah, Pengetahuan, Uncategorized, WMS | Tagged: efek, Global Warming, lapisan Ozon, Pemanasan Global, Rumah Kaca |
sayang ya Bri, temen-temenmu gak suka membaca dan blogwalking untuk menambah wawasan, okelah kamu harus berpikir bahwa temenmu bukan hanya orang ampah, tapi siapa saja yang membaca dan berkunjjjung ke sini
Nah, itulah Pak. masalahnya… ingin rasanya teman-teman aktif dan dapat saling berinteraksi dengan baik… namun ya, mungkin ada lain dan sesuatu hal…
Namun, saya ingin nanti “WMS” mulai Membuat 3P Metod :
1. Perencanaan
2. Program
3. Pelaksanaan
Wms nanti punya jaduaL/ dan” Pembina Pendamping bergantian… tiap pertemuan.
kau ambil artikel ini dari mana bri, tulis saja sumbernya
iya, pak ketinggalan lupa nulis sumbernya… wah padahal bagus’ gk tau terima kasih aja saya ini”