Mata Kuliah : KDM (Kebutuhan Dasar Manusia), 4 SKS
Dosen : Ns. Maria M. Purba,S.kep MMedEd
Hari / Tanggal : Senin, 16 September 2013, pukul. 08.00 – 12.00 WIB
I. PEMERIKSAAN TERHADAP KLIEN SECARA UMUM
Dalam dunia keperawatan tentunya seorang perawat harus mampu mejalin
kemitraan yang baik dengan klien terlebih pasien mampu berkomunikasi
dengan baik guna mengetahui riwayat pasien dan kebutuhan pasien serta
serta keluhan pasien.
Untuk itu profesi sebagai perawat harus melaksanakan secara habitual tahapan anamnesa secara tepat dan menjelaskan cara pemeriksaan fisik.
ANAMNESA
(Anamnesa merupakan pengkajian Riwayat Pasien “Analisis critical Thinking” dengan melakukan pendekatan kepada klien / pasien dengan berkomunikasi guna mengumpulkan data subjektif diagnosis keperawatan)
secara khusus “anamnesa” dapat diartikan sebagai keluhan utama, merupakan keluhan yang dirasakan klien yang menjadi alasan klien dibawa ke Rumah Sakit.
Langkah – langkah Anamnesa :
- Lakukan / jalankan fisikomotor dan afektor kemampuan dirimu sebagai perawat, mampu berbahasa verbal dan bahasa tubuh yang sesuai ketika berhadapan dengan klien / pasien.
- Lakukan pendekatan interpersonal
- Jelaskan maksud dan tujuan anda terhadap klien / pasien
- Persiapkan alat-alat bantu pemeriksaan
- Lakukan pemeriksaan
- Catat hasil anamnesa sehingga memperoleh diagnosa keperawatan
Adapun Devisit- devisit yang menjadi konteks dalam pemeriksaan anemnesa yang harus diperhatikan seorang perawat yaitu meliputi aspek-aspek :
A. Riwayat Biologis
- Riwayat Penyakit sekarang
Tanyakan pada klien apa keluhan-keluhan yang sedang dirasakannya? kemudian, untuk mendapatkan riwayat penyakit klien/ pasien dapat melalui metode PQRST tahapan yang meliputi :
P = Provoking / Paliatif
tanyakan : “Apa penyebab gejala? Apa yang telah dilakukan klien
dalam mengurangi / memperberat penyakit yang dialaminya?
Q = Quality and Quantity
Berapa tingkat keparahan yang dirasakan klien
R = Regio or Radiation
Pada area mana gejala yang dirasakan? sejauh mana penyebarannya?
S = Severity
Tingkat / skala keparahan pasien
T = Time
Kapan mulai gejala muncul - Riwayat Penyakit Masa lalu
Tanyakan pada klien penyakit berat yang pernah dialaminya dimasa lalu apa? - Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetika / keturunan tanyakan pada klien apakan keluhan yang dialaminya ada kesamaan dengan keluarga yang lainnya. - Pola pemeliharaan kesehatan
– Pola pemenuhan kebutuhan Nutrisi
Sudah terpenuhikah kebutuhan dasar klien dalam hal fisiologis
– Pola eliminasi
Mengkaji jumlah, warna, bau, konsistensi, konstopasi, frekuensi, BAB
dan BAK klien? upaya mengatasi masalah yang di alami klien?
– Pola Istirahat / tidur - Pola Kebersihan diri / Personal Hygiene
Mengkaji status kebersihan mulai rambut hingga kaki, frekuensi mandi,
gosok gigi, cuci rambut, potong kuku.
B. Riwayat Psikologis
Dalam hal ini seorang perawat dituntut untuk mampu mengetahui dan mengenal bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien status emosi.
Status Emosi dapat kita ketahui melalui :
- Gaya Komunikasi
- Pola Interaksi
pada pola ini seorang perawat harus mengetahui kepada siapa klien / pasien berespon, apakah klien mau mendengarkan / dirawat oleh dia atau tidak, jika tidak temukan dan cari tau kepada siapa klien berespon dan sebagai seorang perawat kita harus berlapang dada / tidak perlu kesal “Senyum sehatlah” jika klien tidak mau dirawat oleh anda. - Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme kopping klien dalam mengatasi masalah yang mungkin sedang atau akan terjadi - Dampak dirawat di Rumah Sakit
keluhan tidak bisa tidur salah satu perubahan kebutuhan dasar manusia akibat orientasi yang tidak biasa terhadap lingkungan baru.
C. Riwayat Sosial Ekonomi
Latar belakang social, budaya dam spiritual klien. salah satu yang paling
berpengaruh adalah akan kebutuhan ekonomi klien.
Jadi, ANAMNESA merupakan keluhan-keluahan pasien yang masuk kedalam data subjektif.
II. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
GENERAL SURVEY
Definisi : Memberi penilaian terhadap tanda-tanda vital TTV, TD, denyut
nadi, pernafasan RR, suhu tubuh, TB, BB, kebiasaan serta
penampilan klien secara umum.
Pemeriksaan Fisik Umum / General Survey merupakan pemeriksaan pasien yang masuk kedalam data objektif.
Adapun beberapa tahapan pendekatan pada saat melakukan pemeriksaan yaitu:
- Head to toe
Pemeriksaan secara keseluruhan dari ujung kepala sampai ujung kaki, langkah awal dari kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut, tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung, genetilia, rektum, dan ekstremitas. Pemeriksaa fisik. - ROS (Reviwe of system / Sistem tubuh)
- Pola fungsi kesehatan Gordon
- Doengoes
CARA MEMPEROLEH PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Konsep IPPA :
- I = Inspeksi : Pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan
- P = Palpasi : pemeriksaan dengan menggunakan indra peraba
- P = Perkusi : Mengetuk dengan menggunakan jari
- A = Auskultasi : Mendengar dengan menggunakan alat bantu medis
Palpasi :
Tangan direlaksasi dan dilekatkan dibagian bawah organ/ jaringan tubuh, tagan yang lain menekan kearah tangan yang diorgan / jaringan.
- Ringan 1 cm jauh tekanan
- Agak Dalam perut 1 – 2,5 cm
- Bimanual > 2,5 cm
Perkusi :
- Sonor : suara perkusi jaringan normal.
- Redup (bunyi padat) : jaringan lebih padat didaerah paru-paru pada meumonia.
- Pekak : Suara perkusi jaringan yang padat seperti perkusi didaerah jantung.
Pengukuran tanda-tanda fital “to be continue”
Filed under: Anak Bartim, Artikel, Bloggerampah, Mata Kuliah, Pendidikan, Pendidikan, Poltekes | Tagged: anamnesa, head to toe, KDM, kemenkes, keperawatan, mata kuliah, palangkaraya, poltekkes, poltekkes kemenkes | Leave a comment »